Mengapa Muncul Risiko Dalam Bisnis?
Mengapa Muncul Risiko Dalam Bisnis?
Seperti yang kita ketahui, risiko itu ada dimana-mana dan kita tidak bisa lepas darinya. Termasuk risiko ketika menjalankan sebuah bisnis. Kenapa bisnis bisa beresiko? Karena ketika menjalankan bisnis itu kemungkinan terjadi dua peluang, yaitu peluang untung dan rugi.
Tentunya dalam menjalankan bisnis, kita akan menghadapi resiko yang dapat diperkirakan dan juga resiko yang tidak dapat diprediksi, Keputusan yang dipilih atau diambil tersebut akan membawa pada suatu akibat tertentu yang akan membawa kita pada keputusan yang lain. Setiap hasil keputusan itu mungkin akan ada hasil yang baik atau justru sebaliknya yaitu buruk.
Oleh karena itu, adanya hasil yang tidak diinginkan tersebut dikatakan berisiko. Oleh karena itu dalam berbisnis, para pelaku bisnis tentunya harus mampu mengelola kemungkinan resiko yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.
Karena itulah dibutuhkan yang namanya manajemen risiko agar para pelaku bisnis tidak bingung ketika menghadapi risiko-risiko yang mungkin terjadi pada bisnisnya. Sehingga lebih mudah untuk menghindari pengambilan keputusan yang salah saat mencari solusi risiko yang lebih baik untuk pengembangan bisnisnya.
Risiko adalah ketidakpastian yang mungkin terjadi karena kondisi tertentu, biasanya adalah hal yang negatif. Jadi, risiko bisnis adalah kemungkinan kerugian tak terduga dan pada dasarnya memang tidak diharapkan terjadi.
Kemungkinan terjadinya risiko dalam bisnis disebabkan oleh berbagai faktor, seperti strategi pemasaran yang tidak tepat maupun manajemen yang kurang baik, sehingga bisnis tidak dapat berjalan lebih efisien.. Selain itu, risiko perusahaan juga dapat timbul dari faktor individu, baik itu pemilik bisnis maupun karyawannya.
Menurut Abbas Salim, ada tiga faktor yang mempengaruhi ketidakpastian yang dapat menimbulkan risiko kerugian. Yakni, pertama, ketidakpastian ekonomi (economic uncertainly caused). Kedua, ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (nature uncertainly caused). Ketiga, itu disebabkan oleh ketidakpastian perilaku manusia (human uncertainly caused).
Selain risiko di atas, banyak faktor yang menjadi pemicu risiko bisnis, seperti perubahan lingkungan, gaya hidup, ekonomi, budaya, dan kemajuan teknologi.
Ada dua jenis pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko bisnis, yaitu pertama, risiko yang dapat dikendalikan. seperti pasokan produk yang masih banyak, dan produk tersebut belum menerima keuntungan apapun, apalagi pengembalian modal. Tentunya akan ada kerugian. Namun, hal ini dapat dikontrol dengan mengevaluasi produk dan strategi pemasarannya.
Dan yang kedua, risiko yang tidak dapat dikendalikan. Secara umum, risiko yang tidak dapat dikendalikan adalah bencana alam, kebakaran, dan kejadian lain yang tidak dapat diprediksi oleh manusia.
Untuk mencegah terjadinya risiko, diperlukan yang namanya manajemen risiko.
Lalu bagaimana proses kerja manajemen risiko?
Pertama, rencanakan risiko. Manajemen risiko yang efektif tidak terjadi secara kebetulan. Hal ini karena harus dipikirkan dan direncanakan dengan cermat.
Kedua, identidikasi risiko. Dalam proses ini, kita sering menghadapi lebih banyak risiko daripada yang kita duga. Namun, jika dampak risiko tersebut lebih kecil dari manfaat yang akan diperoleh, maka upaya kita untuk mengatasi risiko tersebut tentunya tidak akan sia-sia.
Oleh karena itu buatlah daftar semua risiko yang mungkin terjadi dalam bisnis kita, agar kita bisa lebih mudah untuk mencari solusinya ketika risiko tersebut terjadi.
Setelah membuat daftar risiko bisnis, kita dapat menganalisis dan mengklasifikasikannya berdasarkan dampak yang paling parah. Risiko terbesar dan paling umum adalah prioritas utama.
Ketiga, periksa dampak risiko, baik itu secara kualitatif ataupun kuantitatif.
Keempat, kembangkan strategi penanganan risiko. Setelah kita tahu peristiwa risiko yang mungkin kita hadapi, dan Konsekuensi yang terkait dengannya, kemudian mengembangkan strategi untuk menghadapinya. Kelima, pantau dan kendalikan risiko.
Di sini kita dituntut fokus untuk memecahkan masalah nyata. Setelah menentukan risiko dan menentukan strategi yang akan ditempuh, kita harus mewaspadai masalah yang dihadapi. Karena masalah adalah awal mula adanya tanda risiko.
Dengan memahami jenis-jenis risiko bisnis, kita akan mengetahui prioritas saat risiko terjadi. Hasil monitoring dan evaluasi bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran, dan jika risiko kembali muncul, kita bisa menghadapinya dengan lebih baik lagi.