Header Ads

Pemuda Bekasi Sambut Hari Sumpah Pemuda Di Warung Bekasi

warung bekasi Peranan Pemuda dalam Melestarikan Seni dan Budaya Kabupaten Bekasi
Warung Bekasi Sabtu malam (24/10)
CIKARANG UTARA 24/10 – Sejumlah penggiat budaya, seniman, tokoh pendidikan dan masyarakat di Kabupaten Bekasi meramaikan acara Warung Bekasi pada Sabtu malam (24/10) di halaman RS. Annisa Cikarang.Acara yang juga disiarkan secara langsung di 105.6 FM Radio Annisa dan Badar TV. Acara Warung Bekasi kali ini mengangkat tema tentang Peranan Pemuda dalam Melestarikan Seni dan Budaya Kabupaten Bekasi dalam rangka menyambut datangnya Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober nanti.

Ending Hasanudin, Penulis buku Sejarah Lemah Abang yang turut hadir menyampaikan bahwa untuk membangkitkan kembali rasa cinta dan bangga akan budaya lokal di kalangan genarasi muda, harus dimulai dari diri sendiri dan ruang lingkup terkecil yaitu di rumah.

Menurutnya, kurangnya kesadaran untuk memahami budayanya sendiri akan berdampak negatif, yakni hilangnya jati diri sebagai orang Bekasi. Hal ini tentu berbahaya karena akan berdampak terhadap hilangnya budaya daerah yang lebih beradat dan beradab.
“Kalo lagi di rumah cobalah kita hidup berbudaya. Yuk kita tinggalin kebiasaan makan makanan Fast Food. Kita tumbuhin kebiasaan makan singkong, ubi dan ongol-ongol, gemblong sebagai wujud rasa cinta dan bangga akan budaya Bekasi,” ungkap Ending yang juga aktif sebagai penggiat pendidikan di Yayasan Darul Qiroah Lemahabang.

Hal tersebut disampaikan menanggapi pernyataan salah satu hadirin, Ismet Hamzah dari Komunitas Hampela (Himpunan Masyarakat Peduli Lemah Abang) asal Cibeber yang menyampaikan pendapatnya dan mengatakan bahwa saat ini banyak generasi muda khususnya di Kabupaten Bekasi, rasa kecintaan dan keinginan untuk memajukan budaya daerahnya mulai menurun.

Selain Ending Hasanudin, acara yang berlangsung dari pukul 8 hingga 10 malam ini, juga dihadiri Komarudin Ibnu Mikam selaku Tim Pelestari Cagar Budaya Kabupaten Bekasi, Icang Rahardian ketua Tim Pramuka Peduli, Raden Agah Handoko dan Ahmad Djaelani sebagai penggiat Tapak Kaki Foundation serta Ajuk Junaedi ketua PC Satria Kabupaten Bekasi selaku pembicara. [bisot]

Sumber: Radio Annisa