WAJAH BEKASI, Tarumajaya-Merujuk pada daerah maritimnya, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paljaya Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya. Terus menjadi wisata bahari favorite bagi wisatawan lokal.
Hal ini dibuktikan banyaknya warga yang berlibur untuk melihat puluhan hektare pohon mangrove, bukan sekedar membeli ikan saja. Namun juga untuk bersantai.
"Kenapa tidak dikembangkan saja PPI Paljaya ini, selain untuk membeli ikan, tanaman mangrove yang ada disini juga menjadi tempat yang indah untuk bersantai," kata Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Agus Arief Setiawan di PPI Paljaya kepada Wajah Bekasi Online, Senin (19/8/2015).
Dikatakannya, Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) berencana akan mengajak sebanyak 100 orang wisatawan baik domestik dan mancanegara untuk melihat ke indahan laut di PPI Paljaya.
"Mereka menanyakan apa yang bisa dijual untuk tour and travel, saya jawab ada laut, mangrove, dan pesisir aja, dengan kondisi begini tetap kita bangga, biar mereka bisa melihat kondisi pesisir di Kabupaten Bekasi seperti ini, sekaligus sebagai koreksi pemeritah kedepan, agar kepedulian mereka tidak hanya di wilayah industri saja," ujar Agus.
Sementara Ketua DPC Asita Bekasi Hairani Tarigan mengatakan, sebagai pelaku industri pariwisata, yang memimpin pokja pengembangan wisata industri Bekasi, dirinya merasa terpanggil untuk mengembangkan potensi wisata yang ada tersebut.
"Sudah setahun terakhir saya menginventarisir sumber daya kepariwisataan Kabupaten Bekasi, khususnya Kecamatan Tarumajaya yang mempunyai potensi besar, dengan perbaikan disana-sini, saya wilayah ini mampu menjadi destinasi khususnya wisata mangrove," jelasnya.
Dirinya mengaku, dari potensi yang ada Asita tidak akan bisa mengembangkan potensi-potensi tersebut. Jika tidak adanya sinergi dari berbagai unsur.
Di Hubungi Via Tlp MUHTADA SHOBIRIN Anggota DPRD Kab Bekasi Fraksi Golkat Mengatakn ' Butuh satu kekompakan dari berbagai unsur. Oleh karena itu, dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang saya miliki saya bertekad membantu pengembangan Tarumajaya menuju destinasi wisata unik yang menjadi modal Bekasi meningkatkan kunjungan wisatawan," ungkapnya.
Dalam sinerginya untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di PPI Paljaya,Lebih lanjut Muhtada menyarankan memilih untuk menggandeng organisasi kepariwisataan yang ada.
"Dalam hal ini, saya lebih cenderung menyarankan agar bisa menggandeng elemen masyarakat dan beberapa organisasi kepariwisataan untuk sama-sama membangun seluruh objek wisata yang potensial. Jadi tidak hanya Asita.
Saya justru mngajak akademisi untuk turun memberikan penyuluhan bagaimana mendidik generasi muda belajar wirausaha dengan kegiatan training memasak, menghidangkan dan packaging makanan serta oleh-oleh yang sesuai standar wisatawan," terangnya.
Disisi lain, Asita beserta organisasi kepariwisataan dan akademisi peduli Bekasi akan menghelat BTM 2015 pada 1-3 Desember mendatang, dengan mendatangkan 100 travel agent dan sekolah tinggi potensial dari dalam dan negara tetangga untuk berkunjung ke Tarumajaya.
"Jika pelaku wisata sudah datang dan melihat Tarumajaya, mereka mampu menjual saat kembali ke kota masing-masing. Oleh karena itu penduduk setempat pun harus siap untuk menjadi destinasi wisata, serta dibutuhkan kerja keras dari banyak pihak untuk memperbaiki Tarumajaya agar layak dijual kepada wisatawan," ucapnya bangga.
Selain itu, lanjut Hariani, banyak sekali yang mesti diperbaiki, dari sisi kebersihan, fasilitas kamar mandi, rumah makan, kedai kopi, perahu dan juga sumber daya manusia sebagai pemandu wisata lokalnya, karena sampai saat ini belum ada yang mencapai kriteria sebagai objek wisata.
"Itu merupakan pekerjaan rumah bagi kita semua yang peduli dengan perkembangan pariwisata Kabupaten Bekasi. Tentu saja pemerintah sebagai fasilitator mampu menjembatani kebutuhan-kebutuhan kepariwisataan dan sumber daya yang ada, karena saat ini pelan-pelan kita mulai urai," tutupnya. (red)